Rabu (22/12/2021), tepat pukul 13.00 WIB di Meeting Room Masjid Nushrat Jahan Jema’at Ahmadiyah Semarang telah hadir Dr. H. Andi Asriady Sulaiman, S.IP, M.Si Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Selatan bersama 8 orang staff dan Prof. Dr. H. Abdul Rahim Yunus, M.a. Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan bersama 7 orang staff didampingi oleh Drs. KH. Taslim Syahlan, M.Si Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah. Dari pihak Jema’at Ahmadiyah sebagai tuan rumah telah hadir diantaranya Mln. Saefullah Ahmad Farouk beserta Muballighin di wilayah Jateng 3, Bapak H. Muhammad Arief Syafei (Amirda), Bapak Roy Ata’ul Jamil (Nazim Wilayah) dan Bapak Abdul Somad (Ketua JAI Semarang) beserta beberapa pengurus lainnya.
Kehadiran para tamu tersebut merupakan rangkaian dari agenda studi banding FKUB Sulsel dan Kesbangpol Sulsel kepada FKUB Jawa Tengah atas keberhasilannya membangun toleransi antar kelompok beragama di Jawa Tengah.
Pertemuan diawali dengan kata pengantar dari Ketua FKUB Jateng menceritakan secara singkat proses yang ditempuh oleh FKUB dalam membangun hubungan dan komunikasi dengan berbagai golongan Agama dan Komunitas sehingga disepakatinya Piagam Gerakan Kebangsaan Watugong oleh 43 elemen keagamaan dan kepercayaan di Jawa Tengah yang kemudian mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jateng Bapak H. Ganjar Pranowo, SH, M.I.P. dan Menteri Agama RI Bapak H. Yaqut Cholil Qoumas. KH. Taslim mengatakan; “Di tempat inilah (Masjid Ahmadiyah) kami bersama-sama merumuskan Piagam Gerakan Kebangsaan tersebut”.
Kesempatan kedua dipersilahkan kepada Mln. Saefullah Ahmad Farouk, Mbsy untuk menyampaikan peran JAI Jateng dalam kerjasama dengan FKUB dan keterlibatan beliau dalam kepengurusan Generasi Muda FKUB yang dikenal dengan Gema FKUB. Beliau juga menjelaskan sekilas tentang Ahmadiyah dan perkembangan tabligh Islam yang damai oleh Ahmadiyah di 200 lebih negara di seluruh dunia. Melalui slide yang telah dipersiapkan beliau merincikan data pembangunan masjid, tabligh center, rumah sakit, penyiaran dakwah melalui TV 24 jam tanpa iklan kedalam 7 bahasa Dunia, penerbitan literatur dan lain-lain.
Sesi selanjutnya adalah pertanyaan dari para staff FKUB Sulsel tentang Anggaran dan Program Kegiatan. KH Taslim menjelaskan bahwa ada anggaran resmi dari FKUB dan ada pula anggaran swadaya dari setiap Komunitas dalam bentuk kegiatan Kolaborasi dengan FKUB. Untuk mewadahi kegiatan serupa itulah FKUB Jateng membentuk badan GEMA (Generasi Muda) FKUB yang pengurusnya adalah wakil dari setiap Komunitas untuk mengkoordinir dan menginisiasi para aktivis di setiap Komunitas.
Prof. Dr. H. Abdul Rahim Yunus, M.a. Ketua FKUB Sulsel yang juga Guru Besar di UIN Alauddin Makassar menambahkan bahwa di Sulsel memiliki kultur yang berbeda, dimana masih ada tokoh komunitas yang belum bisa menerima keberadaan komunitas lain semisal Ahmadiyah, ia menuturkan; “Di Makassar tahun 2019 yang lalu Ahmadiyah sedang mengadakan pertemuan (Jalsah) yang saya hadir di dalamnya, tiba-tiba datang pendemo dari komunitas lain menuntut pembubaran pertemuan tersebut, saya langsung hadapi itu pendemo karena saya tau Ahmadiyah adalah Islam dan yang menyebarkan Islam di Eropa adalah Ahmadiyah. Saya melihat sendiri bagaimana kebangkitan Islam di Eropa berkat dakwah Ahmadiyah yang menurut saya matahari Islam telah terbit di Maghrib yaitu Eropa.”
Kesempatan terakhir diberikan kepada Bapak H. Muhammad Arief Syafei untuk mengucapkan terimakasih sebagai tuan rumah dan do’a untuk kemajuan FKUB di Jateng maupun di Sulsel dalam setiap usaha untuk membangun perdamaian dan toleransi.
Acara kemudian ditutup dengan foto bersama di dalam Masjid Nushrat Jahan Jema’at Ahmadiyah Semarang.
Kontributor: Mln. Ilma Ali Hasan (Mublok Batang)
Editor: Harpan Ahmad