Hadhrat Hafiz Hakim Maulana Nuruddin ra
Khalifatul Masih I
Disampaikan pada tanggal 27 mei 1908 di Qadian, india
Setelah membaca syahadat, Huzur membaca ayat 106 Surah Al-Imran. Terjemahannya: “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisih diantara mereka sendiri sesudah tanda-tanda yang nyata dating kepada mereka. Dan , orang-orang inilah yang tersedia bagi mereka siksaan besar”.
Huzur bersabda :
Saya memuji Allah Swt., yang merupakan Tuhan kita yang maha kekal dan maha hidup. Setiap nabi yang datang ke dunia diberikan sebuah misi yang dikerjakan olehnya. Ketika misi itu terpenuhi Allah Swt. Memanggilnya kembali. Dikatakan bahwa Nabi Musa as. Tidak mencapai tanah yang dijanjikan pada waktu beliau wafat. Rasulullah saw. Bersabda bahwa kepadanya telah diberikan kunci-kunci kiser dan Chosroes, tetapi beliau meninggalkan dunia sebelum melihat kunci-kunci itu. Dalam wahyu ini terdapat rahasia-rahasia tersembunyi, meskipun beberapa orang mungkin berpikir bahwa beberapa wahyu yang disampaikan tidak terpenuhi. Saya pikir, ini adalah kerja Allah Swt. Dimana Dia memulai sebuah proses, yang berevolusi secara bertahap, melalui berbagai tahap dan terkadang ditempat yang telah ia tunjukan, seseorang yang menyerupainya melanjutkan pemenuhan (wahyu) itu.
Dalam bagian pertama Al-Quran disebutkan, “kau meminta air kepada musa”. Ini juga diulang ditempat lain; meskipun Rasullah saw. Tidak menunjukan pernyataan ini kepada orang-orang yang beliau tuju. Firman Allah swt. Dipenuhi dalam berbagai bentuk. Dengan cara yang sama adalah kerja Allah yang Maha Kuasa bahwa terkadang janji-janji dipenuhi, dan terkadang beberapa ditangguhkan, seperti yang tertulis dalam Al-Quran …”tetapi jika ia benar, maka akan menimpa kamu sebagian dari apa yang dijanjikan kepadamu”.(Surah Al Mu’min Ayat 29).
Bercerminlah padanya dan Anda akan mengerti bahwa kata-kata yang digunakan berarti bahwa tidak semua janji akan dipenuhi selama hidup Nabi as. Yang bersangkutan. Hazrat Sheikh Abdul Qadir Jaelani rh telah bersabda, “terkadang Allah membuat sebuah janji tetapi tidak memenuhinya”. Seorang yang tidak peduli mungkin berpikir bahwa Allah tidak memenuhi Firman-Nya, tetapi kenyataannya adalah janji tersebut dipenuhi dalam satu waktu tertentu, yang dipilih oleh Allah yang Maha Kuasa atau dalam cara yang seperti itu.
Anda bisa lihat masalalu saya. Saya tidak pernah menginginkan menjadi imam. Ketika almarhum Maulawi Abdul Karim Sahib ditunjukan menjadi imam untuk memimpin shalat dimesjid, saya merasa lega terangkat dari sebuah tanggung jawab yang berat. Saya sangat mengetahui pribadi dalam hati saya sendiri. Saya tidak menginginkan hasrat pribadi didunia ini. Hasrat saya satu-satunya adalah bahwa Allah ridho terhadap saya. Saya berdoa untuk hal ini, inilah tujuan satu-satunya saya tinggal di Qadian, dan alsan satu-satunya mengapa saya tinggal disini dan akan tetap tinggal disini dimasa mendatang. Saya menghabiskan banyak hari yang mengkhawatirkan keadaan kita setelah Masih Mau’ud as. Wafat. Inilah mengapa saya melanjutkan untuk mengusahakan pendidikan Sahibzadah Mahmood Ahmad Ahmad; beliau sudah seperti seorang saudara dan anak bagi saya; saya memiliki hubungan yang sangat istimewa dengan beliau. Kemudian, dari segi kedekatan, Mir Nasir Nawab Sahib memegang posisi yang terhormat dimata Hadhrat Sahib dan bagi kita semua. Orang yang terdekat ketiga adalah Nawab Ali Muhammad Khan Sahib. Kemudian diantara para pengikut terdapat Syed Muhammad Ahsan Sahib, beliau seorang yang sangat mampu. Terlebih lagi, beliau adalah seorang Sayyid (Keturunan langsung Rasulullah saw.) melalui Hazrat Fatima. Prestasi beliau dalam pelayanan keimanan sangat mulia sehingga seseorang seperti saya merasa malu; meskipun sudah berusia lanjut, beliau telah menulis beberapa buku yang mendukung Masih Mau’ud as. Mencapai pelayanan yang demikian merupakan tugas luar biasa yang hanya dilakukan oleh beliau. Kemudian ada pula Maulawi Muhammad Ali Sahib yang telah memberikan pelayan yang jauh melebihi saya. Semua orang ini sekarng hadir disih.
Dia antara mereka yang tinggal jauh ada Hamid Shah Sahib, Maulawi Ghulam Hassan Sahib dan beberapa yang lain nya. Ini merupakan beban berat dan beban yang sangat berat; inilah ada tuagas untuk para wakil yang ditunjukan allah semata karena Allah Swt. Telah memberikan jaminan yang luar biasa yang berpungsi sebagia tongkat musa disaat saat sangat sulit. Lihatlah situasi dihadapan kita sekarang ini. Penting sekali bahwa setiap laki-laki, perempuan dan anak-anak berdiri bersatu. Saya menghimbau anda sekalian berbaiat kepada salah satu orang orang ini demi kesatuan ini. Saya ada bersama anda. Saya pun telah tua dan tidak sehat, dan tabiat saya tidak cocok; tugas sebesar ini tidaklah mudah.
Hadhrat sahib masih mau’ud as. Dihubunka dengan 4 bidang kerja. Yang pertama adalah perhambaan dan permujaan beliau terhadap allah swt, yang kedua adalah merawat orang yang membutuhkan, yang ketiga adalah keramah-tamahan dan yang keempat, yang merupakan tujuan utama beliau, adalah untuk menyebarkan dan menyiarkan kebenaran islam.
Dari keempat hal tersebut, yang pertama pengabdian dan pemujaan yang hanya beliau sampaikan puji syukur kepa Allah Swt. Selama hidup ini, akan terus berlangsung hingga alam baka. Ada tiga tugas lain, diantaranya adalah menyiarkan kebenaran. Ini adalah yang terpenting dan tugas yang sangat sulit!
Pada masa ini ada atheism dan perbedaan (dalam komunitas islam). Untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan ini Allah Swt. Telah menunjuk Jamaat ini.
Anda piker ini mudah, tetapi ini adalah tugas yang sangat sulit bagi orang yang harus menangungnya. Karenanya, saya bersumpah dengan nama Allah, saya minta kepada anda untuk memilih salah satu dari orang-orang luar biasa yang telah saya sebutkan tadi, saya siap untuk berbaiat kepadanya bersama anda! Jika Anda bersikukuh berbaiat ditangan saya, maka dengarlah bahwa berbaiat itu sperti dijual. Suatu waktu Masih Mau’ud as. Memberi isyarat kepada saya untuk tidak pernah berpikir tentang kampung halaman saya. Sejak saat itu, semua perhatian saya abdikan kepada beliau dan tak pernah saya pikirkan kampung halaman lagi.
Jadi, melakukan baiat itu sulit. Seseorang melepaskan pikiran bebasnya dan tingkatan keinginannya demi kepentingan orang lain. Inilah alasannya mengapa Allah menyebut cipataan-Nya ‘Abd’ (abdi, budak). Sangat sulit mengangung beban perhambaan untuk diri sendiri, terlebih jauh lagi menggungnya, mengapa pula menggungnya untuk orang lain! Bila anda lihat perbedaan watak orang-orang yang berbeda, maka diperlukan usaha yang sangat besar untuk mencapai keseragaman. Saya melihat tugas yang diemban oleh Hadhrat Sahib Masih Mau’ud as. Dan saya sungguh terkejut dan terpesona. Pertama beliau sakit, meskipun demikian beliau melaksanakan tugas yang sedemikian besar dengan (menulis) prosa, puisi, dan syair; dan tetap menjalankan benyak sekali tugas penting lainnya. Inilah saya, hampir seusia beliau. Disana, beliau mendapatkan dukungan dari Allah Swt. Setiap hari. Disini, kondisi saya , lebih baik tidak diucapkan. Ini semua tergantung karunia Allah, karena itu Allah swt. Mengatakan dalam ayat 104 surah Ali Imran: “…sehingga dengan nikmat-Nya(kamu menjadi seperti saudara)”.
Saya persembahkan kepada Anda sebuah hal penting dari masa Hazrat Abu Bakar Sidiq ra; pada saat badai pertikaian timbul di Arabia, selain di Mekah, Madinah dan di Jawasi, di mana-mana terjadi tempik sorak. Bahkan orang-orang di Mekah pun mulai berpaling. Tetapi dengan semangat kesalehan yang sangat besar beliau bersabda, “Kalian adalah yang terakhir menerima Islam, kenapa mau menjadi yang pertama untuk meninggalkannya?”Hazrat Aisya Siddiqa ra mengatakan,“Gunung yang menjatuhi ayah saya akan menghancurkan oranglain hingga hancur berantakan” Kemudian Hazrat Abu Bakar ra memberangkatkan pasukan muslim sebanyak dua puluh ribu orang ke madinah, semata-mata karena Rasulullah saw. Telah memerintahkan mereka untuk maju. Seluruh negeri ada dalam kekacauan, tetapi akhirnya Allah Swt. Memperlihatkan Kuasa-Nya. Seperti yang telah ia janjikan dalam surah 56 ayat 24 dalam Al-Quran,”(…dan Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan…)”.
Pada masa sekarang, kita dihadapkan pada situasi seperti itu. Sebelum pemakaman dilaksanakan, saya meminta Anda untuk bersatu dalam satu keyakinan.
Setelah Rasulullah saw. Wafat, pada masa Hazrat Abu Bakar Siddiq, para pengikut harus melakukan tugas-tugas yang sangat penting.
Tugas yang sangat penting itu adalah pertama menyusun Al-Quran. Penyusunan Al-Quran harus dilakukan dengan memberi perhatian khusus kepada pelaksanaan praktis. Kemudian Hazrat Abu Bakar mengatur sistim Zakat, ini adalah prestasi yang sangat besar. Penerapan zakat memerlukan standar kepatuhan yang tinggi. Kemudian ada dukungan untuk keluarga dan banyak tugas lainnya. Sekrang, bagaimana pun keinginan Anda, Anda harus mematuhi petunjuk saya. Bila ini dapat Anda terima, saya mau tidak meu akan menerima tanggung jawab ini.
Sepuluh poin baiat tetap seperti semula. Siluar itu, saya menekankan pembelajaran Al-Quran, sistim Zakat, menyediakan tabligh keyakinan dan proyek apapun yang terpikir oleh saya dari masa ke masa. Kemudian pendidikan keagamaan, dan juga kurikulum Sekolah agama, harus sesuai dengan keinginan saya.
Saya menerima beban ini semata-mata demi Allah swt. Ingatlah ! Semua berkah ada dalam kesatuan Jamaat tanpa ketua akan mati. (Al Hakm 6 Juni 1908)
Comments (2)