“Pertemuan para pemimpin Persemakmuran Pemerintah (Inggris) 2018 berlangsung di saat munculnya kecemasan besar di dunia. Kita menyaksikan peningkatan konflik dan ketegangan yang mencemaskan antara negara-negara yang menyisakan jejak-jejak kematian dan penderitaan yang memilukan bagi puluhan juta pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah.
Meningkatnya nasionalisme dan semakin kuatnya ideologi blok-blok yang berseberangan menciptakan iklim saling curiga, ketidakpercayaan dan kebencian. Supremasi ekonomi dan politik merupakan daya pendorong yang mengakibatkan perampasan hak asasi manusia demi kepentingan nasional.
Tahun ini genap seratus tahun sejak berakhirnya Perang Dunia Pertama dan segera setelah itu dunia kembali dihempaskan kepada kegelapan dan kengerian Perang Dunia Kedua yang mengakibatkan kehancuran dahsyat. Tetapi nampaknya manusia masih belum mengambil pelajaran dari sejarah. Faktor-faktor yang sama yang terjadi di masa lalu juga terjadi di masa sekarang dan jika dunia terus berjalan di jalurnya saat ini, maka konflik besar berikutnya akan cepat menuju kenyataan.
Saat kalian berkumpul di London untuk Pertemuan Para Pemimpin Persemakmuran Pemerintah (Commonwealth Heads of Government Meeting), kalian harus menggunakan itikad baik kalian, rasa persahabatan dan ikatan timbal balik sebagai manusia untuk memperbarui dan memerkuat kembali semua langkah yang dapat menciptakan perdamaian. Merupakan kewajiban moral kalian untuk bertindak dengan rasa urgensi yang lebih besar guna mengakhiri penderitaan orang-orang di seluruh dunia, memusatkan perhatian pada pendidikan yang mengarah pada kemajuan; bukan sebaliknya, menutup mata terhadap keputusasaan dan kamiskinan yang dapat mengarahkan kepada kebencian dan balas dendam.
Kita semua adalah makhluk Tuhan dan hal ini menuntut kita untuk bertindak dengan cinta, kasih sayang yang lebih besar serta keadilan hakiki antara satu sama lain, untuk membangun hubungan, menjalin kerjasama dan mengupayakan kebaikan bagi semua orang – terutama mereka yang lemah dan terpinggirkan di masyarakat.
Saya berdoa bahwa sebagaimana kalian berkumpul dengan damai, kalian dapat menghidupkan kembali harapan akan perdamaian, tidak hanya terhadap negara-negara persemakmuran tetapi untuk seluruh umat manusia. Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah komunitas yang cinta damai yang menjangkau 210 negara dan siap untuk bekerjasama dengan semua orang yang menginginkan terciptanya perdamaian. Semoga Tuhan memberkati upaya mulia kalian. Aamiin.
Sumber: Loveforallhatredfornone.org