100 Tahun Majelis Syura – Memahami Tujuan Majelis Syuro Ahmadiyah

majelis syuro ahmadiyah

Pidato Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), Pimpinan Jamaah Muslim Ahmadiyah Sedunia, Khalifatul Masih V di Majelis Syuro UK 2022 pada Minggu 22 Mei 2022, di Tahir Hall, Masjid Baitul Futuh.


Setelah membaca tasyahhud, taawwudz dan Surah al-Fatihah, Hazrat Khalifatul Masih V (aba) menyampaikan:

Seperti yang Anda semua ketahui, selama beberapa tahun terakhir, wabah pandemi Covid-19 telah membatasi berbagai kegiatan di seluruh dunia termasuk kegiatan dalam Jemaat. Untuk itulah, dalam beberapa tahun terakhir, Jemaat Inggris dan jemaat-jemaat lainnya mengadakan Majelis Syuro secara virtual dan agenda yang sangat terbatas dibandingkan dengan biasanya.

Oleh karena itu, hari ini merupakan suatu kebahagiaan di mana setelah sekitar tiga tahun, Allah Ta’ala telah memberikan karunia sehingga Majelis Syuro Jemaat Inggris kembali dapat diadakan secara tatap muka dan dapat dilangsungkan secara penuh kembali. Begitu juga dengan Kanada, Jerman dan Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.

Alhamdulillah, tahun ini juga merupakan 100 tahun berdirinya Majlis Syuro. Jadi, saya berharap semua anggota dapat merenungkan tonggak sejarah ini dan menghargai bagaimana sejak awal berdirinya, lembaga Majlis Syuro ini telah berkembang semakin kuat dan cakupannya meningkat pesat. Benih beberkat yang ditaburkan 100 tahun yang lalu tidak hanya telah berakar kuat, tetapi telah berkembang dan buahnya sekarang menyebar ke seluruh dunia.

Tentu saja, di setiap negara yang Jemaatnya telah mampu membangun struktur organisasinya secara utuh, yaitu nizam Jemaat, Majelis Syuro terus dilakukan dan berkembang.

Meskipun Jemaat Inggris telah berdiri lebih dari satu abad yang lalu, lembaga Majelis Syuro dilakukan secara teratur beberapa dekade kemudian, dan barulah setelah hijrahnya Hadhrat Khalifatul Masih IV (rha) Majelis Syuro mulai berfungsi dengan cara yang jauh lebih efisien.

Sekarang, dengan rahmat Allah, saya menganggap bahwa dari perspektif administratif dan prosedural, lembaga Majelis Syuro di Inggris berkembang sangat baik. Dan saya berharap Majelis Syuro di negara-negara lain juga memiliki sistem yang maju juga, baik Jemaat Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Jemaat-Jemaat di Afrika.

Para wakil dipilih sesuai aturan Majelis Syuro. Usulan-usulan diadakan, dan usulan yang disetujui dimasukkan ke dalam egenda pembahasan dan diskusi oleh para wakil Syuro. Sub-sub komite dibentuk untuk meneliti hal-hal yang lebih detil, sebelum usulan-usulan tersebut dikembalikan kembali ke Majelis, di mana usulan-usulan tersebut dibahas kembali dan dianalisis hingga tercapai kesepakatan. Walaupun sisi prosedural sekarang sudah mapan, tetapi sayangnya, menurut saya masih ada kurang pemahaman dari beberapa pengurus dan para wakil Syuro tentang bobot tanggung jawab mereka dan amanat yang diberikan kepada mereka.

Dalam hal ini, ingatlah bahwa Majelis Syuro bukanlah seperti parlemen atau majelis duniawi lainnya. Jika kita mengamati proses parlemen duniawi, kita sering melihat sering terjadi perdebatan tanpa akhir dan tidak menghasilkan apa-apa selain memicu permusuhan dan konflik di antara anggota parlemen.

Pada akhirnya, proses mereka sering kali berfungsi untuk menabur perpecahan di antara rakyat mereka dan sering kali menyebabkan ketegangan antar bangsa, seperti yang kita lihat saat ini. Dalam situasi politik tersebut, biasanya dua pihak memiliki agenda yang berlawanan dan masing-masing anggotanya datang dengan agenda atau kebijakan yang sudah terbentuk sebelumnya yang ingin mereka dorong, tanpa mempertimbangkan kebaikan pihak lain. Mereka ingin supaya kebijakan partai mereka diterapkan dan berusaha memaksakan keyakinan dan keinginan pribadi mereka kepada orang lain. Lebih seringnya, para politisi mendambakan kekuasaan dan nafsu setelah persetujuan publik dan keinginan untuk meningkatkan otoritas atau status politik mereka.

Jadi inilah ciri dari parlemen dan majelis-majelis duniawi, para anggotanya lebih sering mengutamakan kesetiaan untuk mereka sendiri atau partai mereka sendiri, melebihi kesetiaan mereka pada bangsa, kebenaran dan keadilan.

Alhamdulillah, seperti yang telah saya katakan, lembaga Majelis Syuro tidak seperti majelis politik atau majelis duniawi lainnya; melainkan ia adalah badan konsultatif (musyawarah) yang memiliki nilai dan kedudukan yang jauh lebih besar daripada parlemen atau kongres lainnya. Tapi ini akan tetap terjadi selama para anggota Majelis Syuro tetap menunjukkan integritas dan menjalankan nilai-nilai akhlak yang tinggi dan senantiasa terbebas dari segala bentuk politik atau penipuan.

Ingatlah selalu bahwa tujuan dan sasaran utama Majelis Syuro adalah untuk merumuskan usul-usul yang berfungsi untuk memenuhi misi ilahi Imam Zaman, Hazrat Masih Mau’ud as, yang diutus untuk menghidupkan kembali ajaran mulia dan agung Rasulullah (saw) dan menyebarkan pesan Islam ke seluruh penjuru dunia.

Oleh karena itu, sebagai anggota Majelis Syuro, maka tugas kalian untuk mengajukan saran-saran yang tulus kalian kepada Khalifah yang menjabat sebagai bapak rohani seluruh Jemaat. Khalifah kemudian akan mempertimbangkan saran-saran kalian dengan satu-satunya tujuan yaitu memastikan segala rencana atau kebijakan yang dibuat untuk memfasilitasi penyebaran pesan Islam, dan menarik umat manusia kepada Penciptanya dan memenuhi hak-hak satu sama lain.

Terkait:   Al-Qur'an: Pembela Hak Asasi Manusia

Oleh karena itu, saya berharap kalian akan melakukan tugas dengan niat yang tulus dan dengan cara yang tepat, setiap saat. Dalam hal ini, tidak ada alasan, mengingat semua wakil Majelis Syuro dan pengurus Jemaat telah diingatkan akan tugas mereka berkali-kali oleh Khalifah. Kalian semua harus memperhatikan bahwa kalian tidak dikumpulkan di sini untuk tujuan duniawi apapun. Keikutsertaan kalian murni untuk menyebarkan keyakinan dan agama kalian.

Kalian harus memahami bahwa Majelis Syuro adalah badan yang bersatu dengan satu tujuan yang sama sehingga kalian harus memenuhi tugas kalian dengan sangat serius dan integritas mutlak. Jika Anda berpartisipasi dengan semangat ini, Anda tidak akan pernah berpikir bahwa hanya Anda yang benar atau pendapat Anda lebih berbobot daripada yang lain. Anda tidak akan berusaha mendirikan kelompok seperti partai politik dunia; sebaliknya, Anda akan menyadari bahwa sebagai anggota Jemaat dan sebagai anggota Majelis Syuro, hanya ada satu golongan yang kami layani, dan menjadi bagiannya, yaitu golongan Allah Ta’ala.

Seperti yang telah saya katakan, lembaga Majelis Syuro telah berkembang di setiap negara yang Nizam Jemaatnya telah berdiri. Namun, salah jika mengatakan bahwa persidangan selalu berlangsung sempurna atau bebas dari segala kekurangan. Sayangnya, ada saat-saat yang nampaknya beberapa wakil Syuro terlibat hanya untuk debat, atau mengangkat masalah-masalah sepele yang tidak memajukan masalah yang ada dengan cara apapun. Demikian pula, ada beberapa peristiwa di mana wakil tertentu tidak percaya bahwa pihak yang menentang pandangan mereka bertindak dengan tulus atau dengan itikad baik. Dari apa yang saya katakan ini, saya harap tidak ada di antara kalian yang terlibat dalam perdebatan yang tidak berarti hanya untuk menegaskan keunggulan kecerdasan Anda atas orang lain atau untuk memuaskan ego kalian; sebaliknya, saya berharap apapun pendapat atau nasihat yang kalian berikan disampaikan dengan tulus, dengan rasa takut kepada Allah yang mengalir melalui urat nadi Anda dan dengan mengingat tujuan utama Majelis Syuro yaitu untuk membawa keberhasilan penyebaran pesan Islam kepada semua orang dan bangsa di dunia.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, tahun ini menandai 100 tahun sejak berdirinya lembaga Majelis Syuro di Jemaat kita dan pada saat-saat seperti itu, penting untuk merenungkan masa lalu sehingga kita dapat lebih menghargai berkah yang diberikan Allah Ta’ala kepada kita.

Jika kita melihat kembali Majelis Syuro pertama yang berlangsung pada tahun 1922 total anggaran untuk Jemaat yang diberikan oleh Hadhrat Khalifatul Masih II (ra) hanya 55.000 rupee, bahkan jika disesuaikan dengan inflasi maka itu hanya sekitar 150.000 sampai 200.000 pound dalam uang saat ini. Namun sekarang, dengan rahmat Allah, anggaran tahunan Jemaat Inggris saja telah mencapai jutaan pound. Hal yang sama juga terjadi di Jemaat-jemaat lain seperti Jerman, Kanada, Amerika Serikat dll.

Tidak diragukan lagi, berkat dan nikmat Allah Ta’ala yang dinugerahkan kepada Jemaat kita tidak ada batasnya. Ada suatu masa ketika Jemaat bahkan tidak memiliki biaya untuk membayar tunjangan dasar para Waqf Zindegi [waqaf diri]. Dalam masa-masa sulit ini, Waqifiin memberikan contoh kesabaran dan keyakinan luar biasa kepada Allah Ta’ala. Mereka tidak pernah mengeluh jika mereka tidak menerima tunjangan atau gaji, sebaliknya, mereka dan keluarga mereka sabar menghadapi kelaparan dan menjalani kehidupan yang sederhana seraya tetap memberikan pengkhidmatan kepada jemaat dengan penuh semangat. Kita tidak boleh melupakan pengorbanan mereka dan tentu saja mereka adalah contoh bagi semua Waqifin Zindegi saat ini, para pengurus dan juga para wakil Syuro. Setiap Ahmadi harus bersyukur kepada Allah Ta’ala bahwa keadaan keuangan Jemaat telah meningkat pesat sejak saat itu, terlepas dari kenyataan bahwa kontribusi candah dari para anggota belum cukup baik.

Sekarang kita tidak lagi mengalami kekurangan dana untuk membangun masjid. Kita tidak lagi mengalami kekurangan sumber daya untuk mencetak dan menerbitkan literatur. Tidak ada lagi kasus anggota Majelis Syuro berjuang untuk mendapatkan sarana-sarana mendasar untuk memfasilitasi dan mendanai proyek tabligh kita. Tidak ada lagi kasus dimana kita tidak memiliki cukup uang untuk membayar tunjangan para pekerja penuh Jemaat. Dimana dulu, Jemaat berjuang untuk mendanai badan eksekutif utama atau Sadr Anjuman Ahmadiyah, sekarang kita telah mencapai tahap di mana di banyak negara, departeman-departeman Jemaat telah dialokasikan dana besar untuk memenuhi tujuan mereka dalam menghidmati Islam.

Oleh karena itu, hal yang harus kita tanyakan pada diri kita adalah, apakah kita masih memiliki semangat pengorbanan, keteguhan, dan kesabaran yang sama seperti yang ditunjukkan orang-orang sebelum kita? Apakah kita siap melayani Islam dengan semangat dan dedikasi yang sama seperti yang dilakukan para pendahulu kita? Dan apakah kita siap melakukan setiap pengorbanan demi keyakinan kita, atau apakah kata-kata yang kita ulangi dalam janji kita hanyalah pengakuan kosong dan tidak berarti? Ini adalah hal yang harus direnungkan oleh setiap pengurus dan setiap perwakilan Syura.

Terkait:   Nabi Muhammad dan Perdamaian Dunia

Seperti yang telah saya katakan, kita semua menyaksikan fakta bahwa berkah Allah Ta’ala terus menghujani Jemaat kita. Alhamdulillah, kita sekarang memiliki sarana keuangan untuk mengadakan banyak program tabligh dan kegiatan-kegiatan lain di seluruh dunia dan membangun masjid-masjid, yang semuanya berfungsi untuk menyampaikan pesan Islam kepada semua orang dan untuk ta’lim akhlak dan agama para anggota kita.

Banyak anggota Jemaat yang unggul dalam pengorbanan keuangan yang dilakukan semata karena Allah, sampai-sampai selain proyek-proyek yang didanai melalui Chanda Aam atau skema keuangan resmi Jemaat, beberapa Ahmadi secara pribadi mendanai pembangunan masjid di negara-negara miskin. Di sini, di Inggris, setelah kebakaran yang terjadi beberapa tahun lalu, Jemaat Inggris telah menggalang dana untuk melakukan rekonstruksi kompleks Baitul Futuh. Ini telah menjadi proyek besar dan dalam hal finansial, Jemaat Inggris telah melakukan upaya besar.

Setelah menyaksikan berkah luar biasa dari Allah Ta’ala dan semangat pengorbanan yang besar di antara anggota Jemaat, maka menjadi kewajiban bagi setiap dari kalian untuk meningkatkan doa dengan rasa syukur di hadapan Allah Ta’ala. Alih-alih menganggap ini sebagai hasil pekerjaan yang baik dari Sekretaris Mal, Sekretaris Tahrik Jadid, Sekretaris Waqfi Jadid, atau anggota berbagai komite, kalian harus menyadari bahwa proyek tersebut tidak lain sebagai berkah dari Allah Ta’ala dan semangat pengorbanan yang tertanam dalam diri para anggota Jemaat yang semata-mata untuk melayani misi Hazrat Masih Mau’ud as.

Pada saat yang sama, setiap pengurus dan setiap anggota Ahmadi harus ingat bahwa pengorbanan harta saja tidak membebaskan kita dari tugas mendasar kita dalam meningkatkan kondisi rohani dan akhlak kita, dan para anggota Majelis Syuro tidak boleh berpikir bahwa mereka bebas dari tanggung jawab setelah meninggalkan ruangan ini. Janganlah kalian mengira bahwa kalian telah menunaikan tugas kalian hanya dengan ikut melakukan pembahasan anggaran dan mengalokasi dana kepada Tabligh, Tarbiyat dan departemen-departeman lainnya, atau mempertimbangkan berbagai usulan Syuro; melainkan mulai sekarang, kalian harus terus berusaha untuk memperbaiki kondisi rohani dan akhlak kalian. Selain itu, kalian harus sujud dalam doa memohon kepada Allah Ta’ala agar apapun rencana yang telah dibuat dan kemudian disetujui oleh Khalifah, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, setiap pengurus dan anggota Syuro memiliki tanggung jawab untuk menarik perhatian anggota Jemaat lainnya bahwa pengorbanan harta semata tidaklah dan menganggap mereka telah memenuhi kewajiban agama; sebaliknya, pengorbanan mereka tidak akan benar-benar diberkati sebelum mereka terus berupaya meningkatkan standar rohani dan akhlak mereka. Hanya dengan demikianlah para anggota Jemaat akan menjadi orang-orang yang menerima dan mewarisi berkah dan pahala yang hakiki dari Allah Ta’ala.

Jika semua Muslim Ahmadi bergerak maju dengan semangat ini, maka pasti ikatan individu maupun kolektif kita dengan Allah akan terus tumbuh dan berkembang. Jika kita terus berusaha unggul dalam ibadah kepada-Nya, maka pasti kita akan menjadi orang-orang yang mendapatkan berkah dan pahala abadi dari Allah Ta’ala.

Karena itu, kalian harus berdoa agar Allah memberkati semua rencana dan rekomendasi yang dibuat oleh Syuro. Dan kalian tidak boleh hanya unggul dalam administrasi, lebih penting lagi, kalian harus berdoa semoga kalian, termasuk menjadi orang-orang yang ibadahnya terus meningkat dan kondisi rohani dan akhlak menjadi panutan bagi orang lain. Jika kalian dapat menjalani hidup seperti itu, kalian akan menemukan bahwa orang-orang secara alami tertarik kepada kalian, baik dalam hal menyampaikan pesan Islam kepada orang lain maupun dalam hal tarbiyat akhlak anggota Jemaat. Tentu saja jika semua Ahmadi mampu memperbaiki diri secara rohani, maka pasti, gerbang tabligh akan terbuka lebar dan jalan-jalan baru untuk menyebarkan Islam akan muncul.

Dalam hal tabligh dan tarbiyat, saya juga ingin mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan semua anggota Majelis Syuro tentang pentingnya publikasi dan penyebaran Al-Qur’an dan semua literatur Jemaat. Dahulu, ada masa saat kita tidak memiliki dana yang cukup untuk mencetak Al-Qur’an atau buku-buku lain dalam jumlah yang banyak. Namun sekarang, dengan rahmat Allah, Jemaat mencetak ratusan ribu buku, majalah dan pamflet setiap tahun. Misalnya, tahun ini, Al-Qur’an dalam teks Arab aslinya dicetak dalam format yang indah, seperti terjemahan bahasa Inggris Hazrat Maulvi Sher Ali (ra). Demikian pula, terjemahan bahasa Urdu Hazrat Mir Muhammad Ishaq (ra) sedang diterbitkan dalam jumlah besar. Selain itu, kitab-kitab hadits, buku-buku Masih Mau’ud (as) dan para Khalifah, serta banyak buku lainnya sedang dicetak.

Dahulu kita pernah berjuang untuk mendanai publikasi literatur, tetapi saat ini, ketika kita memiliki persediaan yang cukup, kantor Wakalat Isyaat melaporkan bahwa Jemaat Nasional dan para Ahmadi tidak membeli, menyebarkan dan mengambil manfaat dari sumber daya ini secara semestisnya. Faktanya, di toko pusat, banyak stok yang tersisa di rak untuk waktu yang lama. Demikian pula literatur yang dikirim ke Jemaat Nasional tidak digunakan sebagaimana mestinya dan seringnya menumpuk di gudang nasional dan dipenuhi debu – itulah kesan saya.

Terkait:   Cara Mewujudkan Perdamaian Dunia

Seharusnya Jemaat tingkat nasional harus terus mengirimkan permintaan literatur-literatur baru sehingga ini akan menjadi tantangan bagi Wakalat Isyaat untuk memenuhi permintaan tersebut. Hal yang seharusnya terjadi yang terkait dengan Isyaat adalah mensyaratkan buku-buku dapat keluar dari rak di toko-toko pusat dan nasioal dan berada di rumah setiap Ahmadi dan di tangan orang-orang yang ditablighi di seluruh dunia.

Oleh karena itu, Jemaat Inggris dan Jemaat lainnya yang mendengarkan pidato saya harus berupaya keras memastikan bahwa literatur kita disebarkan lebih banyak lagi dari sebelumnya. Literatur-literatur harus disebarkan kepada masyarakat umum sehingga pengenalan luas tentang Ahmadiyah, ajaran dan keyakinannya semakin meningkat. Selanjutnya kalian harus mendorong setiap Ahmadi untuk mendapatkan dan membaca buku-buku Jemaat dan membagi-bagikannya ke kenalan mereka.

Demikian pula di era saat ini, kita harus memanfaatkan berbagai platform online dan media sosial Jemaat untuk menyampaikan pesan Ahmadiyah lebih luas. Semua Ahmadi harus didorong untuk melihat konten online yang diproduksi MTA dan platform Jemaat lainnya, kemudian membagikan konten tersebut kepada orang lain. Dengan karunia Allah Ta’ala, setiap tahun, ribuan orang telah diperkenalkan ke Jemaat melalui MTA dan juga Al Islam, dan di antara mereka banyak jiwa-jiwa yang saleh dan baik hati yang menerima Ahmadiyah, Islam yang benar. Oleh karena itu, jangan menganggap bahwa MTA hanya sebagai channel internal, sebaliknya ia juga berperan penting dalam bidang tabligh. Namun demikian, MTA belum sepenuhnya menjangkau audiens eksternal, maka setiap anggota Syuro dan para pengurus harus melakukan upaya bersama memperkenalkan MTA kepada non-Ahmadi dan non-Muslim, begitu juga dengan situs-situs website dan platform kita lainnya, seperti Al Islam.

Pada akhirnya, saya ingin menegaskan kembali dan mengingatkan Anda semua bahwa jika sebagai perwakilan Syura dan pengurus kalian memainkan peran dengan dedikasi dan kerendahan hati dan sujud dalam doa yang tulus, meminta rahmat Allah Ta’ala, maka pasti bantuan dan berkah-Nya akan menghujani Jemaat lebih dari sebelumnya. Selain itu, insya Allah, kalian akan menginspirasi Ahmadi lainnya untuk menyebarkan pesan Islam dengan semangat baru.

Hari ini, beberapa penentang kita menuduh bahwa apa yang dikatakan oleh para Ahmadi berbeda dengan apa yang mereka perbuat, kemudian keyakinan dan amal perbuatan kita tidak ada hubungannya dengan Islam. Ini adalah tuduhan yang tidak berdasar, tetapi ini adalah pengingat bagi kita untuk memastikan bahwa tidak akan pernah ada pertentangan atau perbedaan sedikit pun antara kata-kata dan perbuatan kita, dan semua tindakan kita sesuai dengan ajaran Islam.

Tentu saja, hari ini, di mana kita menyaksikan kurangnya perdamaian dan keamanan di dunia, satu-satunya jalan menuju keselamatan dan satu-satunya cara untuk membebaskan umat manusia dari kehancuran yang dihadapinya adalah dengan mengenali dan tunduk di hadapan Sang Pencipta. Kita harus mengarahkan dan menyadarkan masyarakat kita dan mencerahkan mereka tentang pentingnya memenuhi hak-hak Allah dan hak satu sama lain. Namun kita tidak bisa melakukan ini sebelum kita sendiri menjalani hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri kita oleh Al-Qur’an, Rasulullah (saw) dan di zaman ini oleh Hadhrat Masih Mau’ud (as).

Jadi kita harus berusaha dengan segenap jiwa raga kita supaya orang-orang datang sebanyak-banyaknya mendengarkan pesan Ahmadiyah dan memahami tujuan kedatangan Hazrat Masih Mau’ud (as). Hanya dengan cara itulah kita dapat dikatakan telah memenuhi tujuan lembaga Majelis Syuro. Baru pada saat itulah kalian akan menjadi penolong sejati Khalifah, saat beliau berupaya membimbing Jemaat sehingga penyebaran Islam Ahmadiyah mendapatkan pencapaian yang baru. Dengan cara itulah kalian akan dapat berperan dalam memastikan setiap anggota Jemaat di seluruh dunia bergerak ke satu arah sebagai jamaah yang bersatu di tangan Khalifatul Masih menuju kemenangan rohani sejati Islam dan Rasulullah (saw). Insya Allah.

Jadi saya berharap dan berdoa supaya apa pun yang telah kalian musyawarahkan dan rekomendasi apa pun yang kalian kirimkan kepada saya adalah yang telah dirumuskan dengan tujuan sejati Majelis Syuro yang selalu diperhatikan dan dengan keinginan yang mendalam bahwa ikatan kesatuan dalam Jemaat kita mencapai tingkat yang baru dan pesan Islam sejati tersebar ke seluruh dunia. Saya berdoa semoga Allah Ta’ala memberkati lembaga Majelis Syuro saat memasuki abad kedua, dan semoga Jemaat kita selamanya menyaksikan berkah dan anugerah dari Allah Ta’ala.

Sumber: Alislam.org
Penerjemah: Dildaar Ahmad Dartono

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.